LPM Mantra- Puluhan massa aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) gelar unjuk rasa mendesak gubernur Abdul Gani Kasuba mengambil sikap mengenai pencemaran sungai Sagea yang dilakukan PT. IWIP. Aksi ini berlangsung di depan kediaman Gubernur, Ternate, Maluku Utara, Rabu (5/9).
Koordinator lapangan Ramdani Badar saat ditemui Mantra mengatakan, unjuk rasa yang berlangsung adalah bagian dari upaya menyelamatkan sungai Sagea dari bahaya industri pertambangan PT. IWIP.
“Aksi ini bagian dari upaya menyelamatkan desa Sagea dari Industri tambang,” tuturnya.
Ramdani menegaskan, aksi yang digelar untuk meminta pertanggungjawaban pihak PT.IWIP di Halmahera Tengah yang telah berdampak. Selain itu, aksi itu juga menyingkap kasus pembunuhan di Halteng dan Haltim yang belum ditindaklanjuti Kapolda Maluku Utara.
“Kemungkinan besar kasus pembunuhan bermula dari tahun 2019 sampai 2023 tidak dijalankan oleh pihak keamanan. Kami akan coba menghadirkan kapolda Maluku Utara untuk dapat mempertanggungjawabkan terkait dengan kasus pembunuhan di Halteng dan Haltim,” tegasnya.
Pantauan Mantra, Aksi berlangsung hingga 15:15 di pelataran kediaman gubernur Malut. Massa aksi dipaksa bubar pihak keamanan dengan tindakan represif.
Sementara, korban yang mendapat intimidasi dan kekerasan aparat kepolisian yaitu, Jihan, Fakultas Hukum. Hairun Hamid, Fakultas Ilmu Budaya. Faris Tamrin, Fakultas Perikanan.
Penulis: Isbullah J. Bangsa
Editor: Tim Mantra
Leave a Comment