Pertumbuhan Ekonomi Malut, Tidak Seiring dengan Pembangunan SDM

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate gelar sharing session dengan 15 pejabat daerah Maluku Utara (Malut).

Kegiatan yang berlangsung di gedung rektorat aula Nuku dengan tema “Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia Maluku Utara” menghadirkan anggota DPRI perwakilan Provinsi Maluku Utara, hingga pejabat daerah di 10 kabupaten kota Malut lainnya, Mantra (15/08).

BEM Universitas Khairun Junaidi Ibrahim dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara melesat tinggi. Hal ini, sesuai yang disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo, namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, pada kenyataannya tidak seimbang dengan indeks atau pertumbuhan manusia di Maluku Utara.

“Pada kenyataannya tidak seimbang dengan indeks atau pertumbuhan manusia di Maluku Utara,” ucapnya.

Mahasiswa Teknik Unkhair itu juga bilang dalam penyelenggaraan sharing session ini. Dengan mengundang seluruh pimpinan kabupaten kota, adalah bentuk kontribusi BEM Unkhair terhadap pembangunan daerah.

“Ini adalah bentuk partisipasi kita Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)” tuturnya.

Disamping itu, Rektor Universitas Khairun Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, saat sambutan menyampaikan bahwa tidak bisa melihat pertumbuhan ekonomi dan potensi-potensi alam karena faktanya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang begitu tinggi, namun daya bayar begitu rendah dalam sektor pendidikan, maka tidak seimbang seperti yang dibicarakan negara tentang pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi.

“Karena faktanya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang begitu tinggi, namun daya bayar begitu rendah dalam sektor pendidikan,” ucapnya.

Dosen Sastra Inggris ini juga menyampaikan apresiasi kepada BEM karena sudah memiliki visi yang besar. Tidak hanya visi bagaimana masalah-masalah kampus, tapi juga dapat berpikir tentang masa depan daerah dan masa depan generasi Maluku Utara.

“Apresiasi kami dari pimpinan Universitas Khairun pada pengurus BEM Unkhair,” ujarnya.

Selain itu, Irene Y. Roba Putri mengatakan saat ini pendidikan di Maluku Utara bisa dikatakan masih tertinggal, jika dibandingkan dengan wilayah lain. Sementara, Irene dalam pemaparan materi menjelaskan bahwa dalam pembangunan mensejahterakan kehidupan bangsa, hal yang paling utama adalah pembangunan manusia.

“Pembangunan dalam mensejahterakan kehidupan bangsa, pembangunan manusia itu yang utama,”katanya dalam penyampaian materi melalui via zoom.

Perwakilan DPRI Provinsi Maluku Utara ini juga bilang. Walaupun negara punya banyak SDA, tanpa dibarengi dengan SDM. Maka kekayaan alam tidak akan stabil digarap untuk kemakmuran negara, sehingga masyarakat Malut tidak dapat menikmati kekayaan SDA yang diolah negara secara penuh.

“Karena bagaimanapun kayanya satu negara dengan sumber daya alam, jika sumber daya manusianya tidak berkualitas, maka kekayaan alam itu tidak akan bisa digunakan untuk kemakmuran negara,” Pungkasnya.


Penulis: Apdoni Tukang

Editor: Tim Mantra

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *