Pesing
bau pesing, wangi pun pesing, hujan pesing
basah air tak membasahi, tetap pesing
tak kering pun tandus masih pesing
orang-orang berbicara pesing
yang mendengarnya pesing
Kita semua pesing
kepesingan itu geram
kepesingan itu kusut, renta, dan kusam
kepesingan itu busuk
pesing-pesing
masih tetap pesing
hingga tak bisa terjamah oleh waktu
selalu pesing.
kejayaan menyusut pesing
kekayaan menciut pesing.
kemakmuran menumbuh pesing.
kemelaratan semakin pesing
aghhh..
gaduh, riuh, bisu menggelitik amarah
Aku pesing.
Kau pesing.
Kita pesing.
pesing kepesingan, pesing, pesing, pesing, masih saja pesing
yang bersikukuh pesing
yang berkhotbah pesing
yang berdalih pesing
yang berjuang pesing
yang berjiwa pesing
yang tidak yang pesing
yang pesing semakin pesing
Pe-sing
Sunyi Berbunyi
dari bunyi-bunyi lantang aku bersuara
dari bentangan kalam aku menitipkan sejuta harapan agar senantiasa kamu mengerjakan setiap tugas bangsa dengan seksasama.
dari sela-sela kota aku akan berbicara
dari himpitan bangunan bertingkat aku meminta
agar kau bisa memanjangkan tangan untuk kesejahteraan dan kemiskinan
dari sudut-sudut desa aku bernada
dari tempat-tampat kumuh aku memohon
agar sebisanya kau sempurnakan setiap yang berkekurangan
dari pinggiran jalan tol aku merintih
di bawah lentera redup aku menadah tangan
agar kau tetap menatap kami sebagai manusia yang butuh tempat berteduh
dari setiap keramaian aku terisak
dari reruntuhan gubuk yang lapuk aku bersahaja
agar puji-puji tuan tak renggut kepunyaan kami
tidak ada kami selain tuan
Sayup Kekasih
ya rab,
bergetar hati kala bunyi sunyi itu menyambar.
dengan penuh kasih dan hikmah.
terselip syahdu hingga syahwat terguncang.
entah pertanda apa saat hamba hendak ingin mengadam.
mematikan seluruh makhluk biasan-mu.
datang diam-diam sebuah pesan.
sahaja pesan turun dari lauh mahfuz.
bahwa kalam masih melekat pada pohon.
bahwa helai hamba masih belum menyentuh tanah.
bahwa mestinya hamba menanti badai tak bernyawa.
terdiam dalam bahagia dengan penuh syukur.
tapi, sampai kapan hamba tetap dalam penantian untuk mengadam?
seraya sudah tak kuasa melirik kefanaan.
ketakjelasan dan keangkuhan makhlukmu.
ya huu.
ya ruh.
sahaja kuserahkan seluruh jiwa dan badan.
panjatkan kecintaan ini dalam takbir dan tahlil.
menyabar, mengikhlaskan agar berada disisi-mu.
jika kesempatan bernafsu kau beri lagi.
maka berilah ketabahan dalam penantian mengadam hamba.
berkatilah sirotal mustakim ini.
dekatkanlah tarekat ini.
sementara hamba bersemayam dalam ketunggalan-mu.
ya rahim.
________
Kumpulan puisi Ilsyam, Mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unkhair Ternate
Baca puisi lainnya:
http://dua prosa perjuangan sang kawan
http://al-fatani-dan-duka-negeri-rempah-percikan-syair-kampung-al-syam
Leave a Comment