Press "Enter" to skip to content

Refleksi Hari Pendidikan Nasional, Forsas MU Gelar Dialog Publik

LPM Mantra- Merefleksikan Hari Pendidikan Nasional, Forum Studi Anak Sastra Maluku Utara (Forsas MU) gelar  dialog publik  dengan tema “Pendidikan di Era Post Industri.”

Kegiatan ini menghadirkan tiga Akademisi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unkhair sebagai narasumber yakni, Dr. Karman La Nani, S.pd., M.Si, Dr. Sahyunan Pora, S.Fil., M. Phil, dan Dr. Safrudin Amin, S.Sos., M.A. Dialog yang dihadiri sejumlah  mahasiswa Unkhair ini diselenggarakan di pelataran FIB Kamis, (16/5).

Dr. Yunan Pora dalam pemaparan materinya menjelaskan hakikat pendidikan bukan hanya transfer ilmu atau pengetahuan semata.  Namun hakikat pendidikan  yang diinginkan adalah pendidikan yang bermuara pada kemanusiaan, kebebasan, dan kemanfaatan. 

“Pendidikan bermanfaat bagi semua orang maupun secara individualitas,”jelas Dosen Prodi Sastra Indonesia ini.

Di samping itu, Dr. Safrudin Amin saat membahas sub tema dialog.  Menerangkan bahwa setiap rezim memiliki gaya  masing-masing  dalam melaksanakan amanat undang-undang yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga rekayasa sosial pendidikan tergantung dari rezim yang berkuasa. 

“Tergantung siapa yang mengendalikan, power, kekuasan, dan bagaimana ideologinya yang mencekoki pikiran mereka,” terang Dr. Safrudin.

Sementara, Dr. Karman La Nani saat  membahas subtema Progresivitas Pendidikan di Maluku Utara.  Ia menyebut  secara kualifikasi pendidikan di Maluku Utara mengalami perkembangan. Namun  Ia menilai, secara kualifikasi di kurikulum 1975, Maluku Utara banyak yang belum bersekolah dan masih banyak yang masih buta huruf, bahkan di Ternate, di tahun itu  belum ada TK.

“Sejak  waktu (tahun) 1985, di desa-desa Maluku Utara sudah mulai ada SD, meskipun TK belum ada, sampai 1995, baru ada TK, artinya ada kemajuan perkembangan pendidikan,” ucapnya.


Reporter: Arjun Benteng

Editor: Tim Redaksi

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *