Sahabat Pena

Penulis : Rifya Rusdi (Magang)

Kau akan selalu ada dalam setiap bait-bait doa
yang tak pernah pergi dari ingatan
Selalu menjelma dan bersemayam dalam hati yang paling dalam

Kau selalu ada di setiap kalimat dalam paragraf
Tertulis dengan sangat indah tanpa jeda
Diukir dengan sangat rapi
Memiliki makna ketulusan dan cinta

Setiap wacana yang dilantunkan Tentang kebebasan
diskusi singkat tentang kemanusiaan,
mengkritisi setiap kesalahan
berjuang membela kebenaran,

Semuanya dibentuk oleh kesadaran
Membangun relasi yang sehat Tanpa ada cedera di setiap masalah
Selalu memberikan motivasi dan semangat dalam berjuang melawan dunia yang kejam

Goresan luka

Berkelana di seberang pulau,jauh dari indahnya desa dan keluarga
Mencari jati diri dalam menempuh kehidupan ini
Berjalan menyusuri sepanjang jalan dan setiap lorong

Tatkala menghampiri dan menghadapi sejuta inspirasi dan motivasi
Menjadikan diri lebih terobsesi dengan krisis kemanusiaan yang terjadi
Representasi ketidakadilan oleh mereka yang memperbudak jabatan
Bukankah?

Kata pram “segala yang terjadi dibawa kolong langit adalah urusan dan tanggung jawab orang-orang berpikir”
Kenapa yang terjadi malahan orang yang
intelektualnya tinggi tetapi menindas dann memperbudak yang lemah?

Setiap tawa dan senyum yang dikeluarkan itu hanyalah topeng yang digunakan
Tapi pada dasarnya mereka lumpuh dan rapuh

Kemanusiaan hanya menjadi formalitas dan omongan belakang
Itulah para borjuasi dan kapitalisme
Pemerintah hanya duduk dan menyaksikan itu dari kursi empuknya itu

Serpihan luka

Waktu menjadi pelari sendu dan rindu,
Terpaan senandung di kala pilu
Terombang ambing dalam gelombang dan badai besar

Bernostalgia atas cerita dikala itu dari waktu ke waktu yang menghimpun dalam balutan yang syahdu
Serpihan demi serpihan coba untuk diukir kembali
Tetapi tak sesempurna dulu

Pecahan-pecahan itu membekas tak utuh seperti sedia kala
Berkelana dalam balutan doa-doa dan kemanusiaan

Mencari kebenaran atas kesesatan
Mencari cahaya dikala kegelapan
Mencari celah untuk masuk
Berdialektika dengan diri sendiri

Demi mencari jati diri yang sebenarnya
Propaganda kehidupan yang begitu rumit
Kesabaran dan keikhlasan adalah kunci kebenaran dan kesuksesaan

Selalu istiqomah dan bersujud di pangkuanya
Agar menghilangkan segala bentuk keresahan dan problem yang dirasakan

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *