Press "Enter" to skip to content

Abah Ajid Peracik Kopi Rempah Khas Kantin Batulak FIB

Bagi abah Ajid, meracik kopi adalah mengaduk perasaan. Berusaha untuk menemukan rasa kopi hitam pekat menjadi nikmat ketika diseduhkan

Abah Ajid Pria paruh baya berusia 70 tahun merapikan gelas kopi yang sudah selesai di nikmati mahasiswa, Ia mengambil sebuah cangkir dan menyeduh kembali segelas Kopi rempah, untuk di sajikan kepada mahasiswa yang memesannya. Sementara di dapur kantin, istrinya memanaskan air dan membersihkan gelas yang berserekan.

Suasana seperti itu rupanya sudah menjadi lumrah sejak 9 tahun abah Ajid menjalani usaha kantin kopi yang di geluti semenjak 2013 silam. Ia mulai menekuni dunia pembuatan kopi sejak masih muda, pria kelahiran Gene desa Batulak Itu mulai meracik kopi sejak masih berkebun di Gane. Sebagai petani, ia menjadikan kopi sebagai sajian wajib saat duduk beristirahat di kebun.

Setelah Lama berkebun di gene, pria beranak lima bersama Istrinya memutuskan memulai membuka usaha kantin di Fakultas Ilmu Budaya Sejak 2013 Silam. Sudah sembilan tahun ia menggeluti usaha warung kopi khas Gane, omzet abah Ajid dalam satu hari bisa mencapai 400 ratus ribu.

” Saya buka kantin Batulak ini, mulai sembilan tahun lalu, sampe sekarang” ujarnya saat mengobrol dengan pemesan kopi di warung. Setiap hari, ia datang pukul 08.00 WIT dan mengakhiri aktifitas di warung kopi pada sore hari.

Suasana kantin Batulak yang rimbun dengan pepohonan, tersedia juga tempat duduk yang nyaman, membuat banyak mahasiswa nongkrong sambil menikmati kopi.

Abah ajid mengakui usaha yang di gelutinya hanya untuk hiburan di hari tua. Ia mengatakan untuk meracik kopi rempah yang di buatnya cukup mudah hanya memerlukan bahan dasar rempah.
” Kopi yang tong bikin ini, cuman butuh guraka (Jahe) sama kayu manis dan kopi yang di racik” ujarnya sambil melinting tembakau matahari.

Selain menjual kopi rempah, kantin abah ajid juga menjual kudapan berupa pisang goreng, ubi goreng dan minuman dengan harga yang beragam. Mulai dari seribu rupiah untuk gorengan sampai dengan 5 Ribuan untuk minuman seperti Kopi rempah, teh panas dan Es Nutrisari .

” Banyak mahasiswa dari Unkhair yang suka dengan kopi Rempah, bahkan ada mahasiswa dari STKIP dan Muhammadiyah yang datang kamari minum kopi di sini” Ujarnya saat di temui di kantinnya Selasa (2/3).

Di antara kudapan dan minuman yang di sediakan, kopi rempah hasil racikan abah ajid menjadi minuman hangat yang di minati banyak mahasiswa dari berbagai kalangan. Cukup dengan 5 ribu mahasiswa dapat menikmati secangkir kopi hitam rempah.

Abah Ajid bercerita hasil penjualan yang ia tekuni selama itu, telah di kirimkan untuk membantu keluarga di kampung halaman.
“Hasil Jualan kitorang ini, kirim di keluarga anak cucu di sana, dorang ada bajual di sana lagi kong” ujarnya.

Bagi abah usaha yang di tekuninya hanya untuk hiburan di hari tua, agar ia bisa beraktivitas di setiap waktu.

Reporter : Rifai Amir
Penyunting : Fadli Kayoa

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *